Psikoanalisa dan Humanistik
Psikoanalisa dan Humanistik
Psikoanalisis
1. Sigmund Freud
Sigmund Freud lahir pada 6 Maret
1856 di Freiberg. Awalnya Freud tertarik pada bidang hukum dan politik tapi
karena ia sering membaca teori evolusi Darwin akhirnya ia tertarik dengan
sains. Freud adalah seorang ahli saraf yang telah banyak mengobati pasiennya.
Dari kejadian itu ia menarik kesimpulan, bahwa sebagian besar kita mendapat
dorongan dari alam bawah sadar untuk melakukan sesuatu. Seperti pembahasannya
pada psikoanalisa yaitu Unconscious motivation. Menurut Freud teori kepribadian
ada 3 :
·
ID
Dorongan atau keinginan yang berasal dari alam
bawah sadar seseorang bisa juga diartikan pendorong kepribadian, dorongan ini
dikategorikan menjadi 2:
- Life instinct
: dorongan yang tujuannya untuk bertahan hidup, seperti lapar, mengantuk.
- Death instinct
: dorongan yang tujuannya untuk mati, seperti menyakiti diri bahkan bunuh diri
·
Super Ego
Suatu kesadaran yang didapat dari pengalaman.
Pengalaman disini dapat berupa suatu ajaran tentang norma dari keluarga. Saat
si anak tumbuh dewasa, super ego yang menjadi bekal untuk si anak. Super ego
ini juga sebagai penilai seseorang berdasar standar moral yang dia punya.
·
Ego
Sebagai penyelamat atau penyetara. Disaat ID dan
Super ego bertemu maka akan diseimbangkan oleh ego yang dipertimbangkan sesuai
kenyataan dengan kata lain ego lah yang mengkoordinasi keduanya.
Pada awalnya Freud membagi atas kesadaran,
ketidaksadaran dan, prasadar. Freud menggambarkan kesadaran adalah sesuatu yang
kita sadari terjadi setiap hari, prasadar yang tidak kita sadari tapi cepat
kita untuk menyadarinya sedangkan ketidaksadaran itu tidak tampak atau di bawah
alam sadar seseorang.
Ego Defence Mechanism menurut Freud adalah cara
memprotek diri dari ego yang negatif. Ada 9 mekanisme menurut Freud yaitu :
•
Represi, dengan menekan ancaman agar tidak mengganggu super ego, misalnya
dengan penekanan ego agar tidak terjadi kecemasan.
•
Pembentukan reaksi, jika terdapat reaksi yang berlawanan dengan super ego maka
akan dibentuk reaksi yang sesuai.
•
Proyeksi, dengan melibatkan pikiran, perasaan, sebagai contoh jika kamu tidak
suka dengan seseorang kamu akan berfikir itu suatu hal yang tidak baik maka
kamu akan beranggapan bahwa orang itulah yang tidak menyukaimu.
•
Pemindahan, hal ini maksudnya melakukan sesuatu yang salah sasaran, misal kamu
kesal dengan A tapi juga marah kepada B.
•
Rasionalisme, dengan mewajarkan atau
mencari alasan tertentu agar terlihat tidak salah, membenarkan diri dengan
mencari alasan.
•
Supresi, menekan sesuatu yang dapat membahayakan ego biasanya terjadi saat
tidak sadar.
•
Sublimasi, keadaan ketika sesuatu yang dilarang oleh super ego keluar karena
adanya pengaruh yang kuat dari lingkungan.
•
Kompensasi, sikap membentengi diri dengan menutupi kekurangan agar ego tidak
terluka, hal ini menghindari adanya rendah diri.
•
Regresi, yaitu disaat menghindari ancaman terhadap ego dengan melakukan hal
primitif.
Psychosexual stages of development
Dorongan
seksual, yang sebenarnya sudah ada di diri masing-masing sejak bayi dan
bagaimana perkembangannya :
1.
Fase Oral (mulut)
Bayi
berusia 0-1 tahun mendapat kesenangan dari mulut. Saat seorang bayi menyusu
kepada ibunya, dari situ ia akan suka memasukkan benda lain ke dalam mulutnya
sebagai pemuasnya.
2.
Fase Anal (anus)
Anak
berusia 1-3 tahun, anak merasakan dorongan dari anal nya, seperti contohnya
buang air kecil, buang air besar, pada tahap ini orang tua juga bisa efektif
mengajarkan toilet training.
3.
Fase Phallic
Berlangsung
pada tahun ketiga hingga kelima, fase ini dimana anak mulai menyadari atau pun
mengetahui kelaminnya, ini juga disesuaikan dengan pendidikan seks yang
diberikan orang tua.
4.
Fase Laten
Menurut
Freud saat inilah ketika energi seksual anak di salurkan melalui hobi, belajar
dan lainnya anak bisa menggali keterampilannya.
5.
Fase Genital
Menurut
Freud tahap ini ditandai dengan matangnya alat reproduksi dan membuat
kepuasannya terpusat di kelamin, hal ini dapat ditandai dengan masa awal
pubertas
Sedikit informasi tentang nasib Freud di akhir yaitu
pada saat dia sakit kanker dan Nazi datang ke Autria itu Nazi menamai
Psikoanalisis Freud sebagai Sains Yahudi, bahkan dengan kejam ia menghancurkan
perpustakaan Freud dan membakar semua bukunya.
2. Anna
Freud
Anna Freud merupakan anak bungsu
yang lahir pada 3 Desember 1895. Psikoanalisis seperti sangat menyatu dengan
Anna seperti kembarannya. Anna sering membaca buku ayahnya tentang
psikoanalisa, hingga ia mempresentasikan makalahnya tentang fantasi masa
kanak-kanak kepada Vienna Psychoanalytic. Beberapa minggu kemudian ia dapat
sertifikat sebagai psikoanalisis.
Pandangan Anna Freud Mengenai
Analisis Anak. Pandangannya ini bertolak belakang dengan Melanie Klein. Klein
tidak berfokus pada aspek biologis (kesenangan seksual), ia menganggap yang
lebih penting adalah hubungan antara ibu dan anak, tentunya pada bayi lebih
fokus pada baik atau buruknya payudara ibu terhadap pemuasan si bayi. Menurut
Klein baik buruk ini termasuk tahap lisan bukan falus, tentunya ini bertolak
belakang dengan Anna Freud yang lebih menekankan bahwa yang penting adalah
tahap falus dan genetikal. Pada masa itu pendapat Anna Freud lah yang banyak
digunakan.
Psikologi Ego, menurut Anna ada perbedaan antara analisis anak dengan orang dewasa, Anna lebih menekankan ego pada analisis anak. Anak cenderung tidak terlalu mengingat pengalaman yang membuatnya trauma, ia lebih focus pada pengalaman saat perkembangan. Disebut juga sebagai garis perkembangan dimana seorang anak yang beradaptasi dengan tuntutan hidup. Penyerahan altruistik terjadi saat seseorang melepas ambisinya dan mulai mencari tau kepuasaan dan frustasi orang lain. Identifikasi dengan penyerang, yaitu disaat kita melihat perilaku orang lain dan itu kita tidak suka dan takut untuk punya perilaku yang serupa atau melakukan hal serupa.
Anna Freud mendapat gelar pertamanya di Universitas Clark pada 1950, selain itu ia juga mendapat gelar kehormatan di beberapa universitas lainnya. Selama 60 tahun ia sebagai seorang Analisa anak-anak dan remaja hingga akhirnya wafat karena penyakitnya pada tahun 1982.
3. Carl
Jung
Jang lahir pada 26 Juli 1875 di sebuah
desa Kesswil Swiss. Juang belajar kedokteran, hingga ia melakukan asosiasi kata
Galton utnuk menemukan proses berfikir bawah sadar. Saat membaca tentang
interpretasi mimpi Jung mulai mengenal Freud, sampai akhirnya mereka menjadi
teman dekat.
Saat G.Stanley Hall mengajak Freud untuk memberikan ceramah di Universitas Clar, ternyata Freud juga membawa Jung. Pada pertemuan itu Jung juga ikut menyampaikan ceramahnya. Jung mengemukakan perbedaan pendapatnya degan Freud, yang mana Freud berpendapat bahwa energi libido itu adalah energi seksual yang menjadi pendorong kepribadian seseorang. Jung tidak setuju, menurutnya libidinal lebih mengarah ke hidup kreatif yang dapat diterapkan pada pertumbuhan psikologis seseorang. Dengan hal itu hubungan Freud dan Jung menjadi renggang.
Ego
Menurut Jung adalah suatu cara yang kita pakai untuk berinteraksi yang
berkaitan dengan pikiran, mengamati, dan lainnya (dilakukan secara sadar).
Ketidaksadaran pribadi meliputi pengalaman yang terpendam atau telah dilupakan
begitu saja karena sebab-sebab tertentu.
Ada
ketidaksadaran kolektif menurut Jung ialah yang paling penting, dalam
ketidaksadaran kolektif terdapat catatan pengalaman terdahulu yang diwariskan
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tidak hanya mencakup pengalaman tapi
juga emosi. Sedangkan arketipe ialah suatu kerangka pengalaman yang
mempengaruhi seseorang dengan cara dan emosi tertentu. Pesona, yang menyebabkan
seseorang hanya memperlihatkan Sebagian dari kepribadiannya. Anima yang mana
laki-laki dan perempuan dapat berinteraksi.
Dalam
segi sikap menurut Jung itu terbagi menjadi introvert dan ekstrovert, ia
meyakini meskipun seseorang memiliki keduanya pasti ada yang lebih dominan.
Introvert lebih ke pendiam, lebih tertarik pada ide dari pada interaksi dengan
orang lain, sednagkan ekstrovert lebih ramah dan mudah bergaul. Menurut Jung
Ketika seseorang itu telah beranjak dewasa antara ekstrovert dan introvert nya
akan seimbang.
Konsep arketipe merupakan inti dari pembahasan Jung, yang
telah dikritik karena beberapa orang menyebut konsepnya tidak dapat dipahami. Namun
terlepas dari itu semua teori Jung tetap banyak digunakan dalam psikologi.
4. Alfred Adler
Adler lahir pada 17 Februari
1870, ia memiliki masa kecil yang menyedihkan. Dia sering sakit-sakitan dan
menganggap dirinya rendah dan jelek. Semua pengalaman itu mempengaruhi
kepribadiannya. Sama dengan Jung, Adler berteman baik dengan Freud lalu
bertengkar, mereka memiliki banyak perbedaan.
Rendah diri dan kompensasi
organ, seseorang yang mempunya kelemahan (terlahir lemah atau ada kekurangan)
maka ia harus mengembangkan diri di bagian yang lain sehingga menjadi suatu
kekuatan. Dengan perasaan rendah diri menjadikan seseorang lebih semangat untuk
berkembang (pertumbuhan positif).
Pandangan dunia, sebagai
seorang anak yang melihat dunia itu tergantung pengalamannya. Jahat atau penuh
kasih sayang, selanjutnya anak akan merancang masa depannya. Menurut Adler,
supaya hidup efektif kedepannya harus disesuaika dengan minat sosial dan bisa
melihat tujuannya. Konsep tentang diri yang kreatif, Adler menolak
psikoanalisis Freud. Adler lebih menekankan pada pikiran sadar, motif sosial
dari pada seksual dan keinginan bebas.
Humanistik
1.
Abraham Maslow
Maslow berasal dari
Amerika, ia membawa pengaruh besar terhada psikologi. Ia menjadi pemimpin
sekelompok psikologi yang memulai gerakannya yang disebut psikologi kekuatan
ketiga. Maslow juga punya pengaruh besar terhadap psikologi humanistik, karena
ia yang paling bertanggung jawab terhadap cabang psikologi formal.
Maslow membenci
kedua orang tuanya, namun ia bisa berdamai dengan ayahnya namun tidak karena
ibunya. Karena menurut Maslow, ibunya seorang yang cuek, keras, dan tidak ada
kasih sayang dan tega terhadap anaknya.
Maslow menemukan
motivasi hidupnya di psikologi humanistik. Humanistik ini lebih mengarah pada
manusianya. Apa yang membuat manusia berbeda dari spesies lainnya. Psikologi humanistik
menolak gagasan yang sepenuhnya ilmiah, manusia itu adalah makhluk sosial yang
tidak terpisahkan.
2.
Carl Rogers
Rogers lahir pada 8 januari
tepatnya di Oak Park, Rogers memiliki pengalaman yang membuatya tertarik untuk
mengembangkan psikoterapi sendiri. Seorang ahli psikolog menambah pengalaman
dan wawasan dari klien yang bermasalah. Dari situ ia juga bisa mendapat
pelajaran dari pengalaman orang lain.
Humanistik menurut Rogers
adalah salah satu cara untuk menghindari memaksakan kondisi berharga pada orang
lain, contohnya dengan memberi penghargaan kepada orang lain tanpa syarat. Beda
arti jika penghargaan itu diberikan dengan syarat tertentu maka akan terjadi
ketidaklarasan. Humanistik dalam dunia psikologi merupakan dasar dari psikologi
klinis dan psikologi individu.
Contoh Aplikasi Dalam Kehidupan :
1.
Perkembangan fase
oral (mulut), seorang bayi yang menyusui kepada ibunya, sebagai pengganti ia
akan memasukkan benda lain ke dalam mulutnya, contoh memasukkan mainan yang ia
pegang ke mulutnya.
2.
Pendapat Curl Jung
tentang sikap yang mengatakan ada introvert dn ekstrovert, terbukti dengan
setiap orang punya pribadi yang beda. Jika introvert maka ia lebih pendiam,
pemalu dan kurang suka ber sosialisasi.
Referensi :
Hergenhahn, B.R.2009.An Introduction to the History of
Psychology Sixth Edition. Wadsworth:USA
Komentar
Posting Komentar