Perspektif Biologi dalam Psikologi

                            Perspektif Biologi dalam Psikologi




Nama            : Hanum Nabilah 

NIM              : 2310321011

Kelas             : A

Dosen Pengampu            : Diny Amenike, M.Psi.,Psikolog

                                         Mafaza, S.Psi.,M.Sc

                                         Puji Gufron Rhodes, S.Psi, M.Si,



Cara Kerja Neuron dan Nerves

            Segala yang kita lakukan merupakan hasil dari pengolahan informasi yang diterima otak. Otak manusia memiliki sekitar 86 miliyar sel saraf  dengan strukturnya yang kompleks. Sel saraf dapat menerima maupun menghantarkan impuls. Saraf atau bisa juga kita sebut sebagai nerves memiliki sekitar 100 miliyar neuron. Neuron itu bekerja berdasarkan sinyal atau impuls yang ia terima. Fungsi dari neuron yaitu sebagai menghantarkan impuls listrik di tubuh kita. Neuron terdiri dari badan sel yang mengandung nucleus, dendrit, akson, selubung mielin. Berikut cara kerja neuron dalam menghantarkan informasi berupa impuls :

Cara kerja neuron hingga bisa impuls listrik dihantarkan dengan baik ke bagian tubuh. Awalnya yaitu proses penangkapan sinyal, sinyal ini akan ditangkap oleh dendrit dari lingkungan sekitar. Dendrit adalah salah satu bagian neuron yang berbentuk seperti akar, berfungsi sebagai antena yang akan menjadi penerima atau penangkap sinyal pertama.

Setelah dendrit mendapatkan sinyal atau impuls yang kuat, sinyal tersebut akan menghasilkan impuls listrik disebut juga dengan potensial aksi. Selanjutnya potensial aksi akan diteruskan ke akson melalui tubuhnya. Akson sendiri berfungsi sebagai jembatan penerus impuls listrik ke neuron lainnya, otot, ataupun organ.

Ternyata di ujung akson terdapat sinapsis, sinapsis yaitu suatu celah pemisah antara ujung neuron yang satu dengan dendrit neuron lainnya. Jadi di sinapsis ini ada neurotransmitter, yaitu suatu zat kimia sebagai konduksi listrik dari satu neuron ke neuron lainnya. Nantinya neurotransmitter akan dilepas ke sinapsis dan menghasilkan potensial aksi di sel saraf kedua. Pada tahap ini impuls listrik akan diubah menjadi sinyal kimia.

Sinyal kimia yang dikirim akan kembali menjadi impuls listrik yang akan bekerja pada neuron selanjutnya. Begitu seterusnya yang terjadi hingga neuron terakhir yang akan mengirimkannya ke otak. Disana informasi atau sinyal tersebut akan diproses atau diolah sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan gerakan, berpikir, maupun merespon lingkungan sekitar yang sesuai.

Yang termasuk organ efektor seperti otot dan kelenjar, nantinya dari pengharntar impuls akan mengantarkan hasilnya dan ditanggapi oleh organ efektor. Nantinya yang akan memberi reaksi berupa gerakan sebagai respon fisik ataupun pengeluaran hormon.

 

Sistem Saraf Tepi dan Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf merupakan salah satu sistem di dalam tubuh kita yang dapat menjadi alat komunikasi dengan organ yang lain serta dapat memproduksi hormon. Sistem saraf tersusun dari 2 jenis sel, yaitu neuron dan neuroglia. Sistem saraf pusat terbagi menjadi 2 macam, ada sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Pertama kita akan bahas tentang sistem saraf tepi. Sistem saraf tepi terdiri dari sensorik dan motorik, pada sensorik terdiri dari special dan general sedangkan pada motorik terdiri dari somatik dan otonom (simpatis dan parasimpatis). Untuk sensorik berguna untuk menghantarkan impuls atau informasi dari lingkungan sekitar menuju sistem saraf pusat. Pada sensorik ada special dan general, special merupakan sensorik yang spesifik, seperti mata fungsi spesifiknya melihat, kita tidak bisa mendengar dari mata. Sedangkan general berarti umum, seperti kulit.

Pada motorik berfungsi sebagai penerima informasi berbentuk perintah dari otak dan akan diteruskan ke organ penggerak seperti otot dan kelenjar. Motorik bagian somatic yaitu volunteer, yaitu suatu tindakan yang kita sadari dan atas kehendak, seperti jalan, angkat tangan, dan lainnya. Untuk bagian otonom itu kebalikannya yaitu suatu involunteer yaitu suatu tindakan yang tidak kita sadari. Semua diatur secara otomatis.

Kedua tentang sistem saraf pusat, sistem saraf pusat itu sendiri terdiri dari otak (otak besar dan otak kecil) dan medulla spinalis. Otak itu merupakan inti dari pengendali tubuh kita dan sumber penerima informasi. Jadi fungsi sistem saraf pusat yakni menerima informasi dari lingkungan luar, informasi tersebut didapat dari sensorik. Sensorik yang menerima informasi lalu dilanjutkan ke sistem saraf pusat.

Informasi yang diterima di saraf pusat itu diolah kembali, dikenali dan diteliti lagi. Setelah informasi dikenali maka otak akan menyimpulkan sehingga memberi keputusan tindakan yang dilakukan. Respon Tindakan itu akan dikirim ke sistem motoric yang ada pada sistem saraf tepi.

 

Sistem Kerja Kelenjar Endokrin

            Kelenjar endokrin merupakan bagian dari sistem endokrin yang berguna untuk menghasilkan hormon yang disebut juga sebagai sistem hormonal. Pada sistem endokrin memakai hormon sebagai komunikasi untuk mengatur fungsi tubuh. Hormon tersebut diproduksi di kelenjar endokrin dan dilepaskan ke aliran darah. Di aliran darah ia hanya dapat diserap oleh sel yang memiliki reseptor untuknya. Hormon mengalir sesuai arah peredaran darah yang nantinya akan berakhir pada target sel.

            Hormon itu terbentuk karena protein dan polipeptida yang tidak langsung menembus dinding sel namun melalui proses yaitu bereaksi dulu dengan reseptornya di membrane sel. Lalu hormon reseptor inilah yang akan masuk ke inti sel. Biar lebih jelasnya hormon kan dilepasoleh kelenjar endokrin ke pembuluh darah dan dibawa oleh aliran darah menuju tujuan atau tergetnyaa.

            Kelenjar endokrin utama terdiri dari hipotalamus, kelenjar pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratoid, kelenjar adrenal, kelenjar hipofisis, pulau pancreas. Setiap bagian kelenjar endokrin tersebut memiliki fungsi masing-masing. Yang paling penting yaitu hipotalamus, diibaratkan sebagai sentral. Fungsi utama sistem endokrin yaitu menjaga kondisi internal tubuh agar stabil (homeostasis).

Contohnya pada kelenjar hipofisis, dari kelenjar hipofisis akan mengirimkan hormon yang didistribusikan oleh darah pada pembuluh darah yang akan dihantarkan kepada sel target yang membutuhkan.

 

Studi Tentang Otak, Struktur, dan Fungsi Otak

Otak adalah organ yang paling kompleks di dalam tubuh manusia, selain sebagai sistem saraf otak juga sebagai pusat pengendali tubuh. Sebuah penelitian terhadap 48 orang dewasa yang berusia 22 sampai 49 tahun, ditemukan volume otak rata-rata manusia yaitu 1200 cm^3 dengan beratnya 1,5 kg. Otak terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem).

Cerebrum atau otak besar adalah bagian terbesar otak, mencapai ¾ bagian otak. Pada cerebrum ini juga menjadi pusat kecerdasan, pusat saraf Indera, dan otot. Otak besar ini terbagi lagi :

o   Lobus Frontal (lobus bagian depan)

Sebagai pusat saraf bicara yang mengatur, jadi terdapat saraf yang mengatur pusat pembicaraan seseorang. Selain itu juga mengatur intelektual serta motorik seseorang.

o   Lobus Temporal (lobus bagian samping)

Sebagai pusat saraf pendengaran, kita mampu mendengar itu berkat saraf pendengaran yang terletak pada lobus temporal.

o   Lobus Paretial (lobus bagian tengah)

Pada lobus paretial ini terdapat saraf pengatur rasa, segala rasa seperti rasa asin, manis, dan lainnya. Selain itu ia juga sebagai tempat dari saraf sensasi tubuh, jika merasa sakit, bahagia seperti itu.

o   Lobus Oksipital (lobus bagian belakang)

Fungsi lobus oksipital yaitu pengatur saraf penglihatan, sehingga dapat menerima, memproses, dan menganalisis sehingga dapat diterjemahkan ke sensori.

o   Corpus Callosum

Cairan yang merupakan penghubung otak besar bagian kanan dengan bagian kiri.

o   Diencephalon

Pada bagian ini terbagi pula menjadi 2 yaitu thalamus dan hipotalamus. Thalamus sebagai pusatnya emosi, yang kita rasakan seperti emosi marah, nangis dan lainnya. Pada hipotalamus merupakan pusat kendali suhu tubuh ia akan menyesuaikan, lalu ia juga berfungsi sebagai pengatur rasa lapar seperti haus, lapar, tekanan, dan lainnya.

Cerebellum atau biasa kita kenal dengan sebutan otak kecil berfungsi sebagai refleks mata, pusat Indera pendengaran dan gerakan otot. Bisa disebut sebagai otak keseimbangan, contohnya saat menaiki sepeda kan butuh keseimbangan maka itu peran dari cerebellum.

Selanjutnya batang otak atau brainstem terdiri dari spons (jembatan parol) yang berfungsi sebagai pusat koordinasi gerakan otot dan juga sebagai keseimbangan. Kedua ada medulla oblongata atau sumsum lanjutan yang berfungsi sebagai penghubung otak kecil bagian kanan dan kiri serta penghubung otak besar dengan sumsum tulang belakang

 

Contoh dalam kehidupan :

1.     Pada sistem saraf pusat dan tepi, misalnya kita melihat seseorang teman lama, maka yang kit aitu diterima di sensori dan selanjutnya akan dikirim ke otak. Di otak informasi tersebut akan diolah, otak akan mencari tau itu teman lama pada saat kapan, masa sd smp atau kapan. Ketika otak telah menemukan informasinya maka perilaku yang seharusnya kita lakukan seperti menyapa orang tersebut, maka perintah itu akan dikirim kepada motoric dan motoric akan meneruskan ke organ penggerak, sehingga terjadilah kita menyapa seseorang itu.

2.     Pada sistem kerja neuron dapat kita umpamakan dalam kehidupan sehari-hari seperti contoh permainan dahulu yang berkomunikasi dengan kaleng yang disambung benang. Salah satunya akan berperan sebagai pemberi sinyal dan satu lagi penerima sinyal, bagian benang dapat diibaratkan sebagai akson, sehingganya sinyal tersebut tersampaikan ke bagian yang lain.

 

Referensi :

1.     Meutia, Syalwa.Sistem Saraf Pusat dan perifer. Medula,3/2021:306-310.

2.     Yuliana, Ivo & Zuni Eka Tyas. 2019. "Struktur, Fungsi Otak, Proses, dan Perilaku Psikologis Manusia" (Antologi Neurosains dalam Pendidikan) Jakad Media Publishing.

3.     Atkinson & Hilgard. 2009. Introduction to Psychology 15th Edition. Cengage learning EMEA: UK

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses dan Fungsi Mental : Sensasi dan persepsi

Psikoanalisa dan Humanistik

Stress dan Kesehatan