Pengantar, Sejarah, dan Klasifikasi Bidang Psikologi

 

Pengantar, Sejarah, dan Klasifikasi Bidang Psikologi

 

Nama : Hanum Nabilah

NIM : 2310321011

Kelas : A

Dosen Pengampu : Diny Amenike, M.Psi., Psikolog

                                Mafaza, S.Psi.,M.Sc

                                Puji Gufron Rhodes, S.Psi, M.Si,


Ketika mendengar kata psikologi apa yang terlintas di benak kamu? Apakah kepribadian? Kejiwaan? gangguan mental? Beberapa hal itu berkaitan dengan manusia bukan? Bagaimana seseorang berprilaku, alasan atas tindakannya, dan lain-lain. Lantas apakah psikologi adalah suatu ilmu yang hanya membahas manusia? Tentunya psikologi mempelajari manusia, namun ternyata psikologi juga membahas tentang hewan. Lebih mendalamnya psikologi juga membahas apa yang memotivasi manusia ataupun hewan untuk melakukan sesuatu atau bahkan bagaimana kondisi tubuh dan otak manusia maupun hewan saat melakukan sesuatu.

Menurut etimologi, psikologi berasal dari Bahasa Yunani psyche (jiwa) dan logos (ilmu). Dapat diartikan psikologi suatu ilmu jiwa, yang membahas kejiwaan seseorang. Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental (Ciccarelli and White, 2015). Perilaku berarti suatu sikap yang menjadi jati diri, dilakukan secara spontan seperti cara berbicara, gerak-geriknya, dan lainnya. Mental lebih mengarah pada apa yang tersembunyi, seperti perasaan, pikiran, dan lainnya. Lalu mengapa ada kata ilmiah? Para ilmuan psikolog ingin mendapat hasil yang akurat maka harus diteliti dengan metode yang sistematis.

Psikologi di zaman sekarang dikatakan sebuah ilmu baru, dalam beberapa waktu sejarah mengatakan bahwa psikologi tidak bisa menjadi sebuah ilmu baru. Hal ini dikarenakan psikologi berfokus pada pengalaman subjektif. Para ilmuan alam mempercayai hal ini dan ahli psikologi tidak mampu membantah.

Unutk menjawab apakah psikologi adalah sebuah ilmu, sebelumnya kita harus tahu dulu definisi sains itu apa. Lantas apa sains itu? Sains merupakan sebuah jawaban atas pertanyaan orang mengenai alam dan perlu untuk meneliti alam secara langsung untuk mendapat jawabannya.

Tujuh ribu tahun yang lalu orang berfikir bahwa pengaruh psikologi dikarenakan pengaruh jahat. Menurut beberapa ahli mengemukakan pendapat mengenai apa itu psikologi di zaman dulunya.

Menurut filsuf abad ke-17, ia mengibaratkan impuls sebagai jembatan (penghubung). Sebagai contoh ketika kita meletakkan tangan di api maka rasa panas akan sampai ke otak melalui perantara impuls.

Menurut Franz Josef Gall abad ke-18 kepribadian seseorang dapat dilihat dari jumlah lekukan yang ada pada tengrokak.

Beberapa pernyataan di atas terdengar aneh  dan tidak masuk akal bukan? Tapi teori seperti itulah yang berkembang pada masa itu. Namun semakin kesini pemikiran manusia sudah mulai berkembang tentang pengertian psikologi ini. Di zaman sekarang psikologi lebih mengarah ke kepribadian, tingkah laku, kejiwaan, emosi, penyakit mental seseorang, dan lainnya.

Lantas mengapa perlu bagi kita untuk mempelajari sejarah psikologi? Kita bisa saja memakai ilmu terbaru tanpa memperdulikan sejarahnya bagaimana. Untuk mendapat ilmu baru tentunya ada ilmu lama yang perlu kita tahu asal usulnya. Dengan tahu sejarah kita juga dapat membedakan cara berfikir setiap orang pada zamannya. Jika terdapat kesalahan makna psikologi di zaman dulu maka perlu untuk diketahui agar kesalahan itu tidak terulang, karena dengan mengulang kesalahan hanya membuang waktu.

Psikologi sebagai disiplin ilmu ditandai pada akhir abad ke-19, Ketika di Jerman, Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium eksperimen untuk meneliti fenomena psikologi. Ternyata tak lama dari itu William James juga mendirikan laboratorium yang sama. Saat Wundt mendirikan laboratorium pada 1879, bertujuan untuk mempelajari bangunan yang membangun pikiran, sehingga muncul lah sebuah istilah strukturalisme. Strukturalisme membahas tentang komponen mental berupa persepsi, kesadaran, dan lainnya.

 Untuk lebih dalam Wudnt memakai prosedir intropeksi yaitu memberikan stimulus kepada seseorang, dengan memberi benda yang berwarna hijau terang dan  sebuah kalimat dicetak di kertas. Lalau beberapa orang disuruh menggambarkan dengan kata-kata mereka sendiri sesuai dengan yang mereka alami. Dengan begitu hal ini dapat membantu psikolg menilai dalam segi pikiran. 

Seiring berjalannya waktu para psikolog tidak puas dengan teori Wudnt. Muncul yang baru dinamakan fungsional, yaitu berfokus pada apa yang dipikirkan dan perilaku berfungsi. Awal tahun 1900-an  fungsional menjadi terkenal. Seseorang yang bertindak demi memenuhi kebutuhannya. Tokoh yang menjadi perkembangan dalam psikologi sebagai disiplin ilmu adalah, Wilhelm Wundt, William James,

Untuk mengenal psikologi lebih dalam, maka penting untuk tahu cakupannya. Psikologi mempelajari manusia dan hewan, bagaimana ber prilaku dan lainnya. Jika ditinjau dari segi manusia,  penerapannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum lebih membahas tingkah laku manusia secara umum, ruang lingkupnya dibagi tiga, yaitu :

1.     Kognitif yang berkaitan dengan pemikiran seseorang.

2.     Emosi, yaitu berkaitan dengan perasaan seseorang.

3.     Konasi yang berkaitan dengan kemauan seseorang.  

Sedangkan psikologi khusus menyelidiki kekhususan dari aktivitas psikis manusia. Dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :

1.     Psikologi perkembangan

Psikologi perkembangan membahas tentang perkembangan seseorang dimulai dari sebelum kelahiran hingga kematian. Mencakup psikologi anak, psikologi dewasa, dan psikologi lanjut.

2.     Psikologi sosial

Psikologi sosial berkaitan dengan perilaku manusia terhadap lingkungan sosialnya, seperti bagaimana interaksi dalam ber kelompok.

3.     Psikologi Pendidikan

Membahas bagaimana tingkah seseorang dalam pendidikan, juga mempelajari apa pengaruh pendidikan terhadap individu. Bagian ini juga mempelajari prorses belajar ataupun caranya memahami dalam proses pembelajaran.

4.     Psikologi industri dan organisasi

Membahas tentang bagaimana perilaku individu saat bekerja baik yang tampak maupun tidak. Mempelajari apa hal yang memicu individu semangat dalam bekerja.

5.     Psikologi klinis

Membahas tentang bagaimana seseorang dapat mengembangkan kualitas dirinya.

 

 

2 contoh  aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari :

1.  Dapat melihat gerak-gerik seseorang saat keadaan gelisah, misalnya saat wawancara bisa menilai perilakunya.

2.  Sejarah suatu ilmu yang bisa dijadikan pegangan, supaya di era sekarang kita tidak mengulangi kesalahan yang ada. Contoh aplikatifnya kita ingin masuk organisasi, alangkah baiknya untuk tahu Sejarah periode sebelumnya untuk tahu apa saja yang perlu dikembangkan di periode sekarang.

 

 

 

 

Sumber :

https://konseling.umm.ac.id/files/file/TENTANG%20PSIKOLOGI.pdf

Ciccarelli, S.K., & White,J.N.(2018). Psychology 5th ed.USA:Pearson.

Feldman,Robert.Pengantar Psikologi.Jakarta:Salemba Humanika,2012.

Hergenhan, B.R 2018. An Introduction to the History of Psychology 8th ed.Wadsworth: USA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses dan Fungsi Mental : Sensasi dan persepsi

Psikoanalisa dan Humanistik

Stress dan Kesehatan